Masa SMP
Cerita semasa smp
itu lebih menyenangkan dan mendebarkan di bandingkan cerita SMA. Dari SMP itu
lah kita mengenal akan dunia baru. Gak mungkinkan langsung ke SMA. Itu mustahil
banget.
Ini cerita di mana
awal pertama kali aku masuk smp. Tepatnya SMPN 5 Kota Jambi. Di sana aku mendapatkan
sesuatu yang berharga, mulai dari temen baru, guru baru dan juga musuh baru. Rasanya
jika enggak punya musuh itu enggak lengkap. Namun bukan musuh untuk kegiatan
negativ namun, hanya untuk senang-senang aja.
*MOS
Bagi semua pelajar
baru, MOS adalah hal yang paling di takuti, yang meskipun awalnya aku juga
begitu. Namun kalau di sekolah gak ada MOS rasanya itu kurang lengkap.
Pagi itu, aku
berangkat kesekolah bersama papa, gak lupa dengan atribut MOS yang rada aneh
plus gila. Apa enggak gila coba, pakai kaos kaki warna warni, pakek ikat
pinggang dari botol plus di isi kerikil, topi dari daun nangka, dan yang
terkahir itu. Kalung permen, plus pakai empeng bayi. Belum lagi rambut yang di
kucir yang sesuai dengan bulan lahir. Untung saja saat itu aku berulang tahun
bulan september otomati gak ribet. Kasian yang lahir bulan november maupun
desember. Gak kebayang di kepala ada 12 kucir rambut. O_O
Semua siswa
berbaris, aku pikir akan ada pengumumam apa gitu. Gak taunya pembagian
kelompok. Dan aku dapet kebagian kelompok sagitarius. Yang diketuai oleh kak
aisyah sama kak junjung. Dua kakak-kakak yang cantik dan imut, selama masa mos.
Kak aisyah dan kak junjung banyak memberi tahu kami tentang informasi apapun. Mulai
dari tata krama, etika kepada guru dan banyak lagi.
Hal yang paling
kuingat saat mos adalah saat kak junjung dan kak aisyah ngambek, gara-gara kami
pada bandel dan susah di atur. Yah mungkin si itu wajar, namanya juga peralihan
dari sd ke smp :D. Saat itu semua kakak-kakak panitia mos berkumpul di kelas
kami. Kak hanum yang merupakan ketua osis saat itu menannyai kami kenapa kami
bersipak demikian. Apa kami tidak ingin di ketuai oleh kak aisyah dan kak
junjung? Apa kami ingin semaunya sendiri? Dengan kompak kami menjawab kami
menyesal atas tindakan kami. Mungkin kami memang keterlaluan.
Setelah itu lalu
kak aisyah dan kak junjung masuk, kak hanum bertanya kepada kak aisyah dan kak
junjung.
“Siapa yang tidak
mau menurut?”Tanya kak hanum
Lalu kak aisyah
menunjuk 2 siswi, yang kebetulan salah satunya teman sebangkuku, pertama aku
pikir sih aku yang akan kena, kalo aku yang kena itu msutahil aku kan diem,
juga gak berani ngebantah. Lalu dua siswi itu di panggil dan di bawa keluar
kelas oleh 2 kakak panitia mos lainnya. Sepertinya sih di nasehati dan ditanya
kenapa berlaku seperti itu. Setelah itu 2 sisiwi itu di suruh minta’ maaf. Dan setelah
itu kami tidak berbuat ulah lagi. Sehari sebelum mos berakhir, kami di suruh
bawa cokelat terserah deh mau bawa berapa batang tu cokelat bila perlu sama
pohon-pohonnya juga gak apa o_o
Terakhir mos,
ternyata ada kejutan untuk salah satu teman kamu, yang kebetulan 2 hari lagi
dia ulang tahun. Jadi kena kerjain deh, sampai-sampai dia nangis, aku pikir dia
ada masalah beneran gak taunya enggak. Setelah di buat nangis, baru deh
kakak-kakak panitia berseru senang.
“HAPPY BIRTDAY”
Semuanya tampak
senang, lalu dilanjutkan dengan acara-acara hiburan lainnya. Setelah itu kami
punya inisiatif sendiri untuk minta’ tanda tangan kakak panitia mos. Hari itu
akhir mos memang menyenangkan walau sedikit bikin ilfeel.
*Awal pertama
sekolah
Awal pertama
sekolah itu menyenangkan, dapet kelas baru dan juga kelas baru tentunya. Aku masuk
kekelas 7G, yang wali kelasnya bu’ efridanti. Aku sebangku dengan alma tadinya
namun alma minta’ tukar tempat duduk jadinya aku sama meti. Meti anak yang baik
dan polos, dia sudah seperti sahabat ku sendiri. Namun aku sudah punya motto”tidak
ada sahabat yang ada hanya teman, sahabat gak selamanya baik”. Dulu kelas 7
teman curhatku deva, yang dulunya teman satu mos ku. Namun saat pembagian kelas
permanen ia tidak sekelas denganku, ia masuk kelas unggul. Namun kami tetap
berteman, di kelas 7G aku mendapatkan kesenangan yang sangat tak terlupakan. Mempunyai
teman yang bisa di ajak kompak, dan juga sohib banget.
Walaupun begitu
sewaktu kelas 7 aku gak terlalu aktif, yah karenanya aku kurang suka bergaul
kecuali dengan lingkungan di sekitar kelas. Yah hanya itu, karena aku tidak
terlalu suka denga keramaian, apalagi sesuatu yang bising. Karena aku merasa
tempat yang tenang dengan hati yang tenang itu adalah tempat terbaik di dunia,
bahkan menara di paris aja kalah. Coba aja kalian duduk di tempat yang tenang
lalu pejamkan mata, pasti rasanya rilex banget.
Waktu berlalu,
tampa terasa sudah akan kenaikan kelas. Kedua orang tuaku tidak pernah bosan
menasihatiku untuk selalu belajar, namun mungkin hanya anaknya saja yang emang
kurang peduli akan kepentingannya sendiri jadi ngerasa di kekang gitu. Namanya juga
ABG, hal semacam itu memang sudah masanya bukan? :D
*Kenaikan kelas
Ini adalah hal yang
paling mendebarkan, dimana ini adalah hasil usahaku selama belajar di 7G. Saat itu
aku memilih tinggal di rumah, jadi papa yang ngambil rapor. Rasanya jantung
beneran akan copot seketika. Dan saat papa pulang ternyata aku mendapat
peringkat 9, yah lumayan namun tetap aja belum merasa puas. Selama liburan
sekolah aku hanya dirumah. Habis mau kemana lagi, tidak ada satupun yang
spesial di indonesia ini, itu karena mereka tidak mampu mengelolanya. Kapan nih
ada tempat yang care banget untuk di datangi? Masak itu-itu doang?
Ntar kalo di
indonesia udah ada tempat impianku itu, wah pasti bakal banyak wisatawan yang
bakal datang, dan aku yang paling sering datang kesana. Setelah cukup lama
liburan usai, aku mulai masuk sekolah.
*kelas baru 6^^
Asik kelas baru,
itu mungkin yang akan di ucapkan siswa yang baru menempati kelas baru. Namun aku
hanay cuek dengan itu? Mau apa coba lompat-lompat sambil nari ala lady gaga
gitu. Oh no.. tidak mau! Untuk apa kalo punya kelas baru namun pisah sama
temen-temen yang emang udah deket banget. Palingan juga temen yang dari satu
sekelas yang lumayan akrab yaitu eko.
Aku mendapat kelas
8H dan juga teman baru, aku sebangku dengan vini, gadis kacamata yang sangat
care banget, polos dan mudah diajak bicara. Apalagi karena dari kelas satu aku
emang udah kenal banget dengan dia. Dan lama-kelamaan di kelas 8H ternyata enak
banget dan juga betah. Aku banyak teman baru dan juga pengenalan tentang dunia
luar. Karena udah sebulan jadi tempat duduknya ditukar, awalnya aku sebangku
dengan verda jadi dengan rafika.
Rafika teman
terbaik yang pernah aku kenal, walaupun dia beda satu tahun dengan aku, namun
sikapnya tetap aja lebih kekanakan di banding aku, namun aku suka itu. Aku lebih
suka dengan yang kekanak-kanakan di banding yang sok dewasa namun aslinya lebih
anak-anak banget. Rafika teman curhatku sewaktu kelas 8, karena saat itu aku
dengan deva udah gak terlalu sedekat dulu. Dan juga gak seakrab dulu, di kelas
8 ini kami sangat kompak antara yang cewek maupun yang cowok, kami semua
keluarga kata bu’ rodiyah. Namun di kelas 8 ini kami jarang sekali belajar,
mungkin karena kelas kami kelas paling ribut :D.
Karena guru jarang
masuk paling juga kami cerita-cerita apa saja, asalkan itu benar dan gak
mengarah ke arah negative. Di kelas 8 ini aku mulai banyak musuh, namun
rata-rata musuh aku anak cowok semua. Yah habisnya, mereka itu punya mulut kok
lebih dari cewek. Hampir setiap hari aku ribut dengan mereka, kalo gak mereka
yang mulai duluan yang palingan aku. Pernah waktu itu kami bertengkar dan
saling ejek di depan kelas orang. Dan saat itu ada guru yang sedang mengajar,
otomatis guru itu keluar dengan muka garangnya lalu membentak kami. Semua anak
cowok pada lari, namun aku hanya diam saja di tempat, ngapain lari. Toh emang
kita juga yang salah, berantem numpang
di depan kelas orang apalagi ada gurunya begitu. x_x
Memang bosan mesti
berantem mulu, namun dari pada gak ada lawan bicara yang menantang mending
ribut aja sama mereka, toh kelas mereka juga gak terlalu sering belajar. Sewaktu
kelas 8 aku mulai belajar untuk bersikap dewasa dalam hal apapun itu. Karena aku
berfikir bukan teman yang menentukan masa depanku, bukan orang tua, juga bukan
guru. Melainkan aku sendiri yang akan memilih masa depan seperti apa yang aku
inginkan, yang brutalkah, yang orang-aringkah, atau jadi penerus bangsa yang
membanggakan.
Namun juga di kelas
8 ini aku kehilangan 2 sahabatku, eko dan ryana yang di keluarkan karena
masalah yang mereke perbuat sendiri. Yap mereka ketahuan pacaran, di satu sisi
juga sedih melihat mereka. Pingin aja nangis namun mau gimana lagi? Namanya juga
nasib. Semua itu aku jadikan pelajaran berharga agar aku tidak memiliki nasib
yang sama seperti mereka.
Waktu berlalu cukup
lama, aku naik kelas 9 walau dengan hasil rapor yang sangat turun, itu karena
aku terlalu banyak main. Kali ini tidak akan kuulangi. Aku masuk kelas 9h dengan
wali kelas bu’ tioma sihotang. Walaupun kelihatannya killer, namun bu’ tioma
sangat baik kepada kami. Ia memang kelihatan tidak perduli akan kami. Tapi ia
sangat perduli tentang kami. Dan selalu menasihati kami, di kelas 9 ini aku
mendapat 4 teman baik. Yaitu, aulia, nia, della dan yori. Mereka jangat baik,
dan juga kadang menyebalkan. Namun tetap saja mereka yang terbaik. Mereka punya
kelebihan unik loh. Pertama. Nia , di sangat humoris, dan juga selalu membuat
orang lain tertawa dengan tingkal lucunya yang jenaka itu.
Kedua aulia, dia
ini sama gilanya denganku kalo soal korea. Maklum aku juga korean lovers. Bagiku
bukan kecantikan dan ketampanan yang kusuka dari mereka, namun aku sangat suka
sifat, suara, dan juga semua hal yang mereka lakukan. Mereka selalu melakukan
hal baik untuk negaranya sendiri dengan gayanya yang khas itu. Aku sangat suka,
merekalah yang memotivasiku. Bahwa selama ini kita harus menahan semuanya
mengorbankan waktu bermain, terus mengeluarkan airmata, keringat dan juga
tenaga. Namun di masa yang akan datang kita yang akan menikmati semua jeripayah
kita selama ini. Dan di saat itu kita akan menangis atas semua yang telah kita
korbankan selama ini, itu yang kusuka.
Ketiga yori, dia
sangat tergila-gila dengan coboy junior apalagi iqbal, namun ia tidak segila
aku dalam mengidolakan sesuatu. Yori ini sangat mirip dengan orang korea,
karena matanya yang sipit dan rambutnya yang agak pirang sedikit di bagian
bawah. Dia juga sangat tergila-gila dengan hello kitty. Aku dan yori memiliki
sifat yang hampir sama.
Keempat della, miss
galau. Setiap pagi ia selalu saja menceritakan kegalauannya itu, sifatnya
memang sangat anak-anak. Mungkin karena ia lebih muda dariku. Tapi ia sangat
menyebalkan dalam hal berbicara serius. Ketika semua orang telah serius. Ia dengan
tampang polosnya datang dan mengacaukan semuanya, dia pantas dijuluki mood
maker. Tapi karena hal itulah kami sangat dekat dan berteman baik sekali.
Di kelas 9 ini juga
ada guru MTK yang dianggap menakutkan, namun bagiku tetap saja dia guruku. Lagi
pula ia berlaku seperti itu untuk kepentingan kami. Namun ntah kenapa semua
pelajaran yang bu’ purba selalu membuatku mengerti, dia guru terbaik yang
pernah kutemui dalam mengajar MTK. Aku harap di masa yang akan datang aku akan
bertemu dengan bu’purba lagi dan meminta ilmu lebih darinya tentang MTK.
Tinggal, beberapa
minggu lagi kami ujian UAN. Mudah-mudahan saja aku bisa menyelesaikan soal
dengan benar nanti. Paket 20 bukan apa-apa. Karena aku tidak akan menyerah
sebelum berperang jadi. Aku akan siap menghadapi paket 20 dan juga selalu
berdoa agar kelak dimudahkan dalam menghadapi ujian nanti.
“seseorang dengan
hati yang baik adalah seorang pemenang”
Tugas tik: Dewi eka lestari
Kelas : 9G
Pengajar :
Bu’ Alvia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar